KabarLumajang.com - Pembangunan jembatan gantung sebagai penghubung Kecamatan Candipuro dan Pronojiwo terancam molor.
Pasalnya, hujan yang mengguyur hampir setiap sore membuat banjir lahar di daerah aliran sungai (DAS) lahar.
Banjir datang disertai kepulan asap belerang dari endapan sisa material erupsi menjadikan kondisi ini berisiko bagi keselamatan pekerja.
Baca Juga: Manfaat yang Diperoleh dengan Melaksanakan Kewajiban Secara Tanggung Jawab pada Tema 6 Kelas 6 SD MI
Selain faktor alam, jembatan yang dibangun persis di samping Gladak Perak yang roboh itu masih terkendala perizinan untuk membuka akses jalan.
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 1.5 BBPJN Jawa Timur-Bali Rizal Sanaba mengatakan, letak pembangunan jembatan yang berada di perbukitan Piket Nol, membuat pihaknya harus meledakkan tebing baru sekitar menggunakan dinamit untuk dapat membuka akses jalur.
"Sebenarnya peledakan ini sudah kami rencanakan Senin (18/1) lalu. Tapi sampai sekarang perizinan dari polisi tidak kunjung turun, jadi belum bisa dilakukan," kata Rizal.
Baca Juga: Kunci Jawaban Tema 6 Kelas 2 SD MI Halaman 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30 Pembelajaran 4 Subtema 1
Oleh sebab itu, kini pihaknya tengah menunggu perizinan untuk melakukan prosedur tersebut.